Sabtu, 16 Oktober 2010

Tugas yang telah dibuat

Profesi Penjaga Warnet

Kawasan Tembalang yang merupakan kawasan Universitas Diponegoro sudah tentu akan dipenuhi oleh usaha warnet, itu disebabkan karena banyaknya mahasiswa yang membutuhkan akses internet sebagai pelengkap aktivitasnya,seperti mencari bahan untuk tugas. Oleh karena itu, para pengusaha yang akan membuka usaha tersebut pasti membutuhkan karyawan untuk menjaga warnetnya. Tentu keadaan ini akan dimanfaatkan oleh warga sekitar dan mahasiswa yang membutuhkan penghasilan tambahan ataupun pekerjaan yang dapat menopang kehidupannya. Seorang penjaga warnet tentunya harus memiliki kemampuan lebih dalam dunia teknologi komputer,karena itu sangat membantu dalam pekerjaannya. Seorang penjaga warnet harusnya juga mempunyai etika dan sopan santun yang baik. Karena itu akan sangat dibutuhkan dalam menjamu para klien ataupun pelanggan yang datang ke warnet tersebut.
Masyarakat tembalang yang kebanyakan dihuni mahasiswa universitas diponegoro, tentu sangat membutuhkan warnet-warnet yang berada di sekitaran tembalang ini untuk mengakses informasi dari internet .
Kadang, penjaga warnet sering dianggap remeh dan terkesan sangat biasa akan tetapi itu juga sebuah profesi pekerjaan yang lumayan agak berat juga. Penjaga warnet terkadang di latarbelakangi pendidikan ada juga yang tidak, tapi jangan pernah meremehkan mereka yang berprofesi sebagai penjaga warnet, terkadang mereka tidak perlu bersekolah khusus untuk mengetahui dan mempelajari teknologi informasi, sekarang ini sudah banyak sekali informasi yang kita dapat hanya dengan mencari di internet apapun bias kita dapat. Mereka dapat mempelajari dan mencari di situs-situs warnet yang menyediakan informasi dan pelajaran.


POTENSI DAN PERMASALAHAN KOTA SRAGEN


I. POTENSI
Kabupaten Sragen adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya terletak di Sragen, sekitar 30 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan di utara, Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Karanganyar di selatan, serta Kabupaten Boyolali di barat. Sragen terletak di jalur utama Solo-Surabaya. Sragen merupakan gerbang utama sebelah timur Provinsi Jawa Tengah, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Sragen terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 208 desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Sragen.
Sragen Smart Regency adalah jargon Kabupaten Sragen, tak heran mengapa Sragen dijuluki kabupaten pintar karena mampu mengoptimalkan potensi yang ada di dalamnya. Sragen mendapatkan berbagai raihan prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Diantaranya adalah sebagai kabupaten dengan sistem pelayanan satu atap atau one stop service, sebagai kabupaten berbasis IT dan multimedia yang menunjang aktivitas pemerintahan serta dalam bidang pengurusan arsip dan dokumen-dokumen penting seperti IMB, KTP, SIM, Kartu Keluarga, dsb secara cepat dan mudah. Sragen juga berpredikat sebagai kota percontohan lalu lintas.
Selain beberapa raihan prestasi diatas, dalam bidang industri dan usaha kecil menengah Sragen memiliki potensi besar pada kerajinan pakaian batik yang diproduksi di daerah Masaran. Disana juga terdapat pertokoan yang menjual serta memproduksi batik khas Sragen.
Dalam bidang ketenagakerjaan, terdapat Techno Park sebagai pusat pelatihan kerja serta pelatihan skill,yang menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang kompetitif di bidangnya.



Terdapat pula wahana wisata yang tersebar di wilayah baik dalam kota maupun luar kota. Diantaranya Ndayu Park (taman dan wahana wisata), Kartika (kolam renang), Bayanan (pemandian air hangat) dan Kedung Ombo (waduk dan wahana wisata).


II. PERMASALAHAN

Disamping potensi-potensi yang ada, terdapat beberapa permasalahan yang terjadi di kota Sragen. Diantaranya adalah banjir yang melanda beberapa daerah baik di dalam kota maupun di kecamatan-kecamatan setiap kali hujan turun. Hal ini disebabkan oleh pendangkalan sungai dan penyempitan tempat aliran air, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk memelihara dan memperhatikan lingkungan disekitarnya. Jadi apabila hujan deras turun, beberapa sungai meluap dan menyebabkan daerah disekitarya terendam air.
Permasalahan yang selanjutnya adalah pencemaran lingkungan, yang disebabkan oleh sampah yang dibuang sembarangan khususnya oleh masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai atau pinggiran sungai. Jarang sekali ditemui sungai dengan air yang jernih di Sragen (khususnya daerah kota), karena rata-rata sungai di Sragen telah tercemar dan mirisnya lagi hal ini sudah menjadi sebuah kebiasaan.
Jalur transportasi juga perlu pembenahan, khususnya jalur raya dalam kota, karena kondisi aspal yang tidak rata (jalan diperbaiki dengan cara menambal beberapa bagian saja) jadi menyebabkan keadaan jalan menjadi tidak rata. Hal ini berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan para pengguna jalan.

Permasalahan paling krusial adalah Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang merajalela di hampir seluruh wilayah/kabupaten di Indonesia. Ketidaktransparanan penerimaan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Sragen perlu mendapatkan perhatian khusus. Karena apabila tidak segera ditangani, maka dikhawatirkan hal ini akan menjadi suatu budaya.
Mereka yang bekerja belum tentu memiliki potensi serta kemampuan mumpuni di bidangnya, melainkan sebagian besar dari mereka yang bekerja di kantor pemerintahan adalah mereka yang memiliki kekuasaan serta kemampuan finansial. Alhasil, bagi yang kurang memiliki kemampuan finansial (walaupun memiliki potensi serta intelegensi yang bagus), terpaksa gigit jari dan lari keluar daerah untuk mendapatkan pekerjaan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Sebab saat ini, sesuai dengan realita yang ada, dengan uang orang dapat melakukan segala sesuatu serta dengan mudahnya dapat mengalahkan peraturan/kaidah-kaidah yang ada.
Beberapa permasalahan diatas adalah sekelumit cerita tentang Sragen dengan seluk beluknya. Semoga kedepan ada perbaikan dan prestasi tambahan yang diraih oleh Kabupaten Sragen disamping prestasi-prestasi gemilang yang telah diraih sebelumnya.




http://undip.ac.id/
http://www.ft.undip.ac.id/
http://www.pwk.undip.ac.id/



Jumat, 15 Oktober 2010

Kesan pertama ketika menginjakkan kaki pertama kali di Perencanaan Wilayah dan Kota

Kesan kami ketika menginjakkan kaki pertama kali di perencanaan wilayah dan kota kami merasa sangat senang dan bangga, sebab kami adalah orang-orang pilihan yang yelah lulus dari seleksi yang sangat ketat . Kalau soal suasana di kampus gak usah ditanya lagi deh.....enak banget, nyaman banget, apalagi di coloseum tempat nongkrong paling PW. Fasilitasnya juga mendukung banget dari perpustakaan yang lengkap banget buku-bukunya, ada ruang diskusi yang nyaman banget, ruang theater yang megah, terus satu lagi nieh....ruang seminar yang oke punya.

http://www.undip.ac.id/
http://www.ft.undip.ac.id/
http://www.pwk.undip.ac.id/



Deskripsi anggota kelompok

Rois : Baik, bertanggung jawab terhadap anggota anggota nya,cerewet .
Tiya : Baik ,rela berkorban,cerewet
Agnes : Baik,asyik, cerewet
Yuliana : Baik,suka pinjemin tempat bwt bascampe kelompok,
Army : Baik,suka menolong
Ratri : Baik, suka menolong
Adrian : Baik,bertanggung jawab
Syafi'i : Baik,bertanggung jawab
Maman : Baik, bertanggung jawab

http://www.undip.ac.id/
http://www.ft.undip.ac.id/
http://www.pwk.undip.ac.id/